Hydrooseeding merupakan salah satu alternatif teknologi yang dianggap lebih efektif dan efisien Teknologi Hydroseeding adalah proses penanaman dengan menggunakan campuran yang terdiri atas biji tanaman, bahan pemantap tanah, air dan mulsa. Campuran tersebut diangkut dalam tanki, truk, atau trailer dan disemprotkan di atas areal lahan lereng jalan yang telah dipersiapkan dalam suatu tapak yang seragam. Keunggulan hydroseeding selain dari aspek teknis diatas juga memiliki keunggulan lain yaitu dapat mereduksi 50 persen biaya pembangunan dan waktu pelaksanaan dibandingkan dengan metoda konvensional. ( Sunandar 2015)
Penerapan teknologi hydroseeding agar efektif dan efsien paling tidak harus:
- mereduksi erosi permukaan lereng jalan;
- daerah lereng jalan yang memenuhi kemiringan, panjang lereng, dan karakteristik tanah tertentu
- menggunakan bahan hydroseeding (biji tanaman, mulsa, bahan pemantap tanah PAM, kotoran hewan dan air) yang memenuhi spesifikasi tertentu;
- menggunakan peralatan hydroseeding (pompa, tangki, dll) yang sesuai dengan spesifikasi;
- menggunakan SDM yang mempunyai kualifikasi dalam penerapan teknologi hydroseeding;
- dilaksanakan dengan cara yang telah ditentukan dan mengikuti prosedur;
- melakukan pemeliharaan, monitoring dan evaluasi yang konsisten. ( Sunandar et al.. 2018)
Dapus
Sunandar, 2015, Penanganan Erosi permukaan Lereng Jalan secara Vegetatif Melalui Teknologi Hydroseeding.Jakarta (ID) Pusat Penelitian dan pengembangan Jalan.
Sunandar et al. 2018 Penerapan teknologi hydroseeding untuk pengendalian erosi permukaan lereng jalan Jakarta (ID) : Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Sumber gambar: http://litbang.pu.go.id/berita/view/159/hydroseeding